Rabu, 26 September 2012

Keselarasan dan Kejanggalan..


…..Tetapkanlah langkahmu, setelah itu mendekatkah pada Nya, lalu berbahagialah, kemudian tenanglah. Tidak ada kata istirahat bagimu, yang ada hanya menyusunkekuatan kembali. veel succes.. dank je all. Percayalah, bahwa setiap kesulitan pasti ada kemudahan, setiap kesulitan pasti ada kemudahan. Permasalahan pasti ada jalan keluar. Tetapkan langkahmu, sekarang, lagi, dan terus. Bekerjalah, menulislah, membacalah, berfikirlah dan berdoalah. Demi sebuah keselarasan, ego, prestis, dan masa depan. Habis gelap, pasti terbitlah terang....

Yogyakarta, 26 September 2012 
 Hasbi Marwahid

Senin, 03 September 2012

Pesan Ki Bagus Hadikusumo untuk para Pemimpin


              Kalau engkau hendak mencari pemimpin sejati ikhlas lahir batin, perhatikanlah dahulu dapur rumahnya dan cara hidupnya sebelum memperhatikan dia penuh dari segi-segi lainnya. Jika engkau lihat dapurnya penuh santapan yang enak dan cara hidupnya yang mewah, hentikanlah penyelidikanmu karena sudah jelas dia bukan pemimpin sejati. Sebab pemimpin sejati tidak mungkin suka hidup mewah. Banyak pemimpin yang mengatakan bahwa kemegahan dan kemewahan itu perlu untuk menjaga standing bangsa dan negara kita di mata dunia internasional, tetapi perkataan itu adalah alasan yang dibuat-buat, sebab di rumah tangga yang terpisah dari dunia internasional mereka suka mewah dan megah juga. 

Minggu, 19 Agustus 2012

Kamis, 09 Agustus 2012

Muhasabah Puasa !


“Banyak orang berpuasa namun tiada ia peroleh dari puasanya
selain lapar dan dahaga” (Al-hadits)


Alhamdulillah kita sudah memasuki bulan Ramadhan yang kali ini sudah menginjak  tahun 1433 H. Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh barokah dan maghfirah (ampunan). Bulan Ramadhan termasuk bulan yang istimewa sehingga Rosulullah pun pernah bersabda “penghulu dari segala hari adalah Jum’at, dan penghulu dari segala bulan adalah Ramadhan. Ditilik dari sejarahnya, bulan Ramadhan pun mempunyai arti penting terutama pada masa Rosulullah. Sejarah telah berbicara bahwa pada bulan ini adalah bulan di mana nabi Muhammad SAW pertama kali menerima wahyu saat melakukan uzlah (mengasingkan diri) di gua hira. Saat itu datang malaikat Jibril yang menyampaikan wahyu pertama untuk rosulullah, yakni Iqra’ (bacalah). Iqro’ bismirobikladzi kholaq (Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan), seperti yang tertulis dalam Al-Qur’an dalam surat Al-Alaq ayat 1-5. Selain itu masih banyak lagi kisah-kisah yang termaktub dalam Al-Qur’an maupun Sunnah tentang bagaimana sejarah masa itu terutama di bulan Ramadhan.
Bulan Ramadhan, umat muslim diwajibkan untuk melakukan puasa selama satu bulan penuh. Dasar hukum untuk berpuasa ini sangatlah kuat dan dalam Al-Qur’an surat Al-Baqoroh 183 dijelaskan “hai orang-orang, diwajibkan atas kamu berpuasa, sebagaimana diwajibkan terhadap orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa”. Penjelasan tersebut pada intinya adalah mengajak kita untuk bertaqwa. Arti taqwa menurut Prof Dr. Hamka dalam tafsir Al Azharnya adalah memelihara diri dari perbuatan yang tidak disukai Tuhan, selalu melakukan kebajikan dan mempunyai tingkah laku terpuji. Jadi puasa itu dimaksudkan untuk

Sabtu, 04 Agustus 2012

Kajian Iktikaf Ramadhan 1433 H

klik disini ; pamflet atau ini

Susunan Acara I’tikaf AMM Piyungan 08 Agustus – 17 Agustus 2012 :

20.30 – 21.00
:
Persiapan dan kedatangan peserta
21.00 – 22.30
:
Sesi Materi dan diskusi
22.30 – 24.00
:
Sharing AMM
24.00 – 02.00
:
Istirahat
02.00 – 03.00
:
Qiyamul Lail
03.00 – 04.00
:
Sahur
04.00 – 04.15
:
Persiapan Shubuh
04.15 – 05.00
:
Sholat Shubuh dan kuliah Shubuh
05.00 – 06.00
:
Bersih-bersih tempat
06.00

:
Pulang
Jadwal Materi  I’tikaf :

No.
Hari, tanggal
Materi
Pemateri
1.        
Rabu , 08 Agustus 2012
Ibadah Sesuai Tuntunan Rosulullah SAW

Ustad. Drs.  Asep Sholahudin, M. Pd. I.
(Majelis Tarjid dan Tajdid P.P Muhammadiyah)
2.        
Kamis, 09 Agustus 2012
Melawan Sipilis (Sekularisme, Liberalisme dan Pluralisme) dengan Akidah  Islam.
Ustad. H. Wawan Gunawan Abdul Wahid, Lc, M. Ag. (Majelis Tarjid dan Tajdid P.P Muhammadiyah)

3.        
Jum’at, 10 Agustus 2012
Politisasi Sidang Isbat di Indonesia
Ustadz Drs. H. Oman Fathurohman SW, M. Ag.
(Wakil Ketua Majelis Tarjid dan Tajdid P.P Muhammadiyah)

4.        
Sabtu, 11 Agustus 2012
Sejarah Islam di Indonesia

Ustadz Arif Hartanto, S. Ag (Pimpinan Pondok Pesantren Putra Islam)
5.        
Ahad, 12 Agustus 2012
Ekonomi Islam sebagai Solusi Kemiskinan

Ustad Dwi Kuswantoro, S. E.
(Majelis Pemberdayaan Masyarakat PWM DIY)
6.        
Senin, 13 Agustus 2012
Umat Islam dan Membangun Masyarakat Madani
Ustadz Budi Setiawan, S. T.
(LPB P.P Muhammadiyah dan Ketua Takmir Masjid Kauman Yogyakarta)
7.        
Selasa, 14 Agustus 2012
Pandangan Hidup Muslim

Ustadz Drs. H. Muhsin Hariyanto, M. Ag.
(Dosen tetap FAI-UMY dan Dosen tidak tetap STIKES Aisyiyah Yogyakarta)

8.        
Rabu, 15 Agustus 2012
Membumikan Al-Qur’an
Ustad dr. H. Agus Taufiqurrahman, M. Kes. Sp.S
(Ketua PWM DIY dan Dosen F.K UMY)
9.        
Kamis, 16 Agustus 2012
Diskusi Panel; Politik Praktis dalam Dakwah, Fakta atau fiktif?

Ustadz H. Okrizal Eka Putra, Lc, M. Ag. dkk.
(Majelis Tabligh dan Dakwah P.P Muhaadiyah)

10.     
Jum’at, 17 Agustus 2012
Pemuda Sebagai Kunci Perubahan

Ustadz Arba Riksawan Qomaru, S. E.
(Mantan Aktifis Pemuda Muhammadiyah Bantul dan Sekum PDM Bantul)

Selasa, 10 Juli 2012

Mahalnya Pendidikan di Negeri ini


       “Kita tidak selalu bisa membangun masa depan bagi generasi muda, 
tapi kita bisa membangun generasi muda untuk masa depan.
( Franklin D Roosevelt)”.

Pendidikan di Indonesia rupa-rupanya cukup untuk menguras kantong. Pasalnya, setiap jenjang sekolah mulai dari taman kanak-kanak sampai bangku perkuliahan jauh dari kata “murah”. Nampaknya pendidikan yang diejawantahkan dan diwadahi dengan “sekolah” sudah semakin berat dan kurang terjangkau lagi oleh kaum akar rumput. Para orang tua merasa kewalahan dengan system anggaran yang diterapkan oleh pihak pengelola pendidikan.
Beberapa tahun lalu, terdapat iklan ditelevisi yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan tentang sekolah gratis. Menggunakan setting di dalam angkot dan bahasa melayu. Percakapan antara sopir angkot dan para penumpangnya. Beberapa potong percakapannya kurang lebih seperti ini;

Minggu, 01 Juli 2012

Revisi Peraturan dan Logika


Sebuah kegiatan kadang akan kebingungan jika pembahasan sudah sampai pada masalah “dana”. Hal ini pasti sering melanda para organisasi kemasyarakatan, organisasi pemuda, dan yang lainnya. Jumlah sumber dana yang minim dan hanya didapat dari kantong-kantong (infaq) anggotanya dan juga mengandalkan sebuah proposal. Tidak bisa kita pungkiri, kadang jumlah kegiatan dengan pengeluaran anggaran yang banyak pula, seperti kata pepaptah “besar pasak dari pada tiang”. Pemasukan yang sedikit sehingga harus memutar otak untuk memenuhi kebutuhan, asal kegiatan bisa berjalan dengan maksimal. Pemerintah yang selama ini diandalkan untuk pemberian dana seperti masa-masa sebelumnya, tampaknya kini sudah tidak bersahabat lagi.
Pemerintah merupakan lembaga formal yang bergerak bebarengan dengan masyarakat. Ormas yang bergerak dan bertujuan untuk membantu pemerintah mengisi kemerdekaan yakni dengan cara mencerdaskan masyarakat. Kepemilikan anggaran yang besar dari pemerintah dan kemudian untuk dibantukan kepada para ormas yang mengajukan proposal kegiatan. Setidaknya hal ini menjadi angin segar bagi para ormas dengan “sejuta” kegiatan. Walaupun tidak sering mendapat dana hibah tersebut, tapi setidaknya hal ini menjadi

Minggu, 24 Juni 2012

Perubahan Sosial Surakarta 1830-1930

A. Latar belakang Perubahan Sosial
Pasca Konvensi London tahun 1814, yaitu Belanda mendapatkan kembali Hindia Belanda, maka Belanda terus memadamkan pemberontakan yang banyak terjadi di daerah-daerah.  Dampak kembalinya Belanda ini membawa dampak yang cukup besar bagi pribumi yaitu mengalami kegoncangan terhadap kehidupan bermasyarakat ditambah lagi Belanda menerapkan pembaharuan dalam berbagai bidang seperti dibidang politik, ekonomi sehingga membawa dampak dalam berbagai bidang juga, salah satunya dibidang social.  Tindakan pemerintah colonial untuk menghapus kedudukan menurut adat penguasa pribumi untuk dijadikan Handlanger Gubernermen telah menurukan kewibawaan penguasa tradisional ini. Secara administrative para bupati atau para penguasa pribumi lainnya sebagai pegawai pemerintah Belanda yang ditempatkan di bawah pemerintahan colonial.
            Ini juga berdampak pada struktur social masyarakat. Lebih-lebih pada penduduk pedesaan, mereka harus menghadapi secara langsung intensifikasi penetrasi kekuasaan politik dan ekonomi baratyang telah terjadi sejak awal abad ke 19. Dengan dikenalnya system sewa tanah, pajak, pembukaan perkebunan swasta, dan ekonomi uang masyarakat mengalami perubahan social ekonomi dengan cepat dan dibarengi dengan disorganisasi masyarakat tradisional beserta lembaga-lembaganya. Sebelumya sejak politik etis dilancarkan, pemerintah colonial mulai memperhatikan perkembangan di pribumi.
            Perubahan-perubahan social ini terjadi, selain sebab-sebab di atas, sebab lain adalah perluasan pendidikan, terutama pendidikan dasar, kemudian layanan kesehatan mulai meluas sampai pelabuhan dan kampung-kampung. Peraturan baru tentang perlindungan terhadap tenaga buruh atau kuli pabrik/perkebunan, kemudian transportasi, budaya tandingan dari masyarakat, diperluasnya perkebunan dan

Rabu, 20 Juni 2012

“Lahir dan Mati”

Ada yang datang dan ada yang pergi. Yang telah pergi digantikan sama yang baru datang (hasby)

          
            Tidak dapat kita pungkiri bahwasanya mati itu pasti dating. Kita tidak tahu kapan datangnya, tidak pandang umur, waktu dan tanpa toleransi. Setiap makhluk yang hidup pasti akan mengalaminya, baik yang berakal, berinsting dan lain sebagainya (manusia, hewan, tumbuhan-red). Bahwasanya setiap yang bernyawa itu pasti akan mati. (QS.Al Imran:185). Tampaknya kematian memang rahasia tuhan yang tak seorang pun mengetahuinya. Tidak dapat diprediksi maupun diduga-duga, setiap kita tinggal menunggu kapan datangnya.
            Kata “mati” seperti menjadi momok bagi mereka yang belum siap. Maksudnya belum siap untuk menghadapi moment sacral tersebut dikarenakan beberapa actor. Antara lain amal dan perbuatannya belum banyak, sering berbuat jahat dan lain sebagainya. Tapi ada juga yang sama sekali tidak takut menghadapinya. Itu dikarenakan mereka sudah siap secara lahir dan batin. Mereka memang sudah mempersiapkan modal hidup untuk dunia maupun akhirat.
            Mati seakan menjadi bom waktu bagi kita semua, entah kapan? . Waktu itu terus berjalan dan peradaban terus berkembang. Detik, menit, jam, hari bulan dan tahun terus berjalan. Kita tidak pernah tahu apa rahasia tuhan. Sekali lagi kematian terus mengintai kita disudut mana pun kita berada. Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh. (QS. 4:78). Tidak akan pernah kita kuasa untuk menolaknya, entah bagaimanapun caranya. Presiden, kyai, ustadz, syech, pejabat, petani, dan bahkan pengemis pun pasti akan menemuinya (mati-red).

Jumat, 15 Juni 2012

APATISME


Di sudut gedung megah
Angin sepoi-sepoi menghembus
Rintik hujan menderu
Hilir mudik orang
Dengan sejuta aktivitasnya

Ku hempaskan diri,
Asap mengepul galau
Menunggu,
Jam bergerak tak kunjung usai

Di depan berkoar-koar..
Bak binatang lapar
Saling bertarung
Menyampaikan janji
Yah, janji lagi..

Tak peduli dalam kesepian
Setetes semangatku
Ku isi lagi

Interaksi Menghasilkan Energi


“La da’wata illa bil jihad, wa la jihada bila tadhiyyah”

Sekilas judul tulisan di atas sedikit berbau dengan rumus fisika, kimia atau apalah yang sejenisnya. Berawal dari pemikiran tentang sebuah pergerakan yang berbasis remaja dan pelajar yang bercorak sosio-keagamaan. Interaksi yang berarti hubungan sinergis yang diharapkan mengahsilkan energy, yakni gerak langkah organisasi yang mulus dan saling mendukung. Memang yang namanya teori pasti muluk-muluk mengonsepkan sesuatu hal, akan tetapi ada hal yang tak kalah pentingnya, yakni aplikasi atau penerapannya. Teori memang penting, tapi kadang teori tersebut  tidak sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan. Walaupun sudah dilakukan observasi dari berbagai sudut, namun kadang hasil tidak semulus yang kita harapkan. Ada sesuatu yang mengganjal dalam hal ini, diluar teori dan aplikasi, yakni Sumber Daya Manusianya atau dalam istilah pergerakkan dinamakan “Kader”.
Orang-orang yang bergerak menggerakkan sebuah organisasi pasti terkendala dengan Kader. Meskipun system perkaderan tersebut sudah dibuat sedemikian rupa. Generasi penerus memang sangat penting demi kelestarian sebuah organisasi. Pergerakkan akan macet jika orang-orangnnya kurang menyadari akan pentingnya kelangsungan organisasi. Rata-rata kesadaran mereka hanya pada taraf jabatan yang dipegang. Namun hal ini tidak “saklek” seperti ini, kadang dengan jabatan sendiri pun acuh tak acuh. Ini yang menjadi masalah klasik yakni mengutamakan kepentingan pribadi di atas kepentingan organisasi. Memang kepentingan pribadi tersebut adalah hak setiap anggota, namun di balik itu ada tanggung jawab yakni amanah yang mereka janjikan di awal pelantikan, itu pun jika diamalkan dalam mulut dan  masuk ke sanubari.
Memang simbolitas ketua itu penting, dalam artian ketua organisasi adalah bak nahkoda kapal. Kemana pun kapal itu bergerak nahkoda lah yang menentukan. Jika dimakna kan mutlak seperti itu ini akan mengesampingkan perangkat pembantu lainnya, seperti navigator, kapten kapal dan sebagainya. Ketua hanyalah symbol belaka. Dia tidak akan bisa bergerak jika jajaran penting dibawahnya tidak berjalan sesuai

Sabtu, 09 Juni 2012

Latar Belakang Revolusi Amerika Serikat


A.    Masa Awal
Satu faktor yang mendorong kepada perjuangan pemisahan dari Inggris adalah ciri manarik dan keunikan tersendiri yang berada dalam diri pendatang-pendatang yang berhijrah ke benua Amerika. Mereka meninggalkan negara asal karena  tidak berpuas dan juga bagi mencari kehidupan yang lebih baik di tempat lain. Walaupun mayoritias pendatang adalah berbangsa Inggris tetapi terdapat juga pendatang lain. Orang-orang Jerman dan Irlandia keturunan Skotlandia yang berdatangan sebagai imigran dalam jumlah besar pada waktu itu, jika digabungkan dengan orang-orang Swedia dan Belanda yang telah datang dalam abad ke-17, menciptakan suatu etnis yang kemudian mewarnai penduduk Amerika dalampembentukan bangsa.[1] Dari tahun 1739 hingga 1763 masa yang ditandai dengan banyaknya pertikaian internasional antara bangsa-bangsa di Eropa. Perdebatan ini mencakup antara lain, tentang persoalan seperti apa manfaatnya mengadakan perang dengan perancis dan spanyol dan bagaimana cara yang paling efektif untuk melaksanakan perang. Perbedaan pendapat yang terjadi tidak pernah diselesaikan secara jelas dan keadaan ini sendiri menampilkan bahwa Inggris selama pertengahan  abad 18, tidak mempunyai kebijaksanaan yang jelas atas koloni-koloninya dan hal ini mendorong ketidak puasan.
Sesudah perang yang terjadi antara Prancis dengan suku Indian (1754-1763)[2], suatu peperangan dimana Inggris dapat mengalahkan Prancis dan merebut daerah yang sekarang dikenal dengan nama Kanada, Inggris sudah menyiapkan pasukan militer yang cukup besar. Inggris memusatkan pengawasan dibawah penguasa militer  dan memisahkan administrasinya dari politik colonial, Hal ini tentu saja menambah semakin memburuknya tata hubungan antara gubernur  koloni dan pimpinan militer[3].  
Akhirnya  4 gubernur dari golongan militer ini mengakhiri masa pemerintahannya dalam suasana politik yang tidak mudah didamaikan. Semua itu dikarenakan kebijakan pemerintah tersebut. Mereka tidak menyadari bahwa akibat dari itu semua , pemerintah Inggris telah memaksakan suatu organisasi militer yang kuat ke dalam system politik yang lemah, akibatnya menimbulkan berbagai macam kesulitan selama 10 tahun

Jumat, 08 Juni 2012

Pemilihan, Polemik dan Dilema



Tinggal menghitung hari lagi, proses demokratis dengan pemilihan kepala desa akan berlangsung. Tepatnya pada tanggal 10 Juni 2012, proses tersebut akan menyelimuti desa yang bernama Srimartani. Prosesi akbar yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat untuk dapat memilih secara langsung pemimpin mereka sesuai dengan hati nurani setiap individu. Hal tersebut merupakan implementasi dari paham demokrasi yang sudah sejak awal republik sampai detik ini dianut oleh Indonesia. Walaupun sedikit terdapat kecacatan system selama 32 tahun lamanya. Pemilihan langsung yang dimulai dari kepala Negara (Presiden dan wakilnya), wakil-wakil rakyat, kepala daerah, sampai pada tataran terendah birokrasi di Indonesia, salah satunya Kepala Desa.
Lurah adalah sebutan umum untuk kepala desa. Di beberapa tempat di Jawa tengah, nama lurah sering disebut juga dengan Bayan. Para lurah ini mempunyai ototritas tertinggi terhadap daerah yang dipimpinnya yakni kelurahan. Biasanya kelurahan membawahi beberapa desa-desa. Namun, Lurah juga masih berada pada pengawasan para Camat, begitu seterusnya system birokrasi di Indonesia.
Desa Srimartani adalah nama kelurahan yang mencalup kurang lebih 15 desa. Terletak di bawah pegunungan kidul, sebelum naik kea rah Wonosari, tepatnya Jl. Piyungan-Prambanan Km 1-2. Desa ini memiliki lahan yang cukup subur dan bisa dikatakan mata pencaharian penduduknya adalah agraris, ada juga pedagang, pegawai, wiraswasta dan sebagainya. Multicultural di desa ini