Minggu, 30 Oktober 2011

Justifikasi saya untuk kalian, Part II.


Pendahuluan
Apa kabar teman ?masih sehat pastinya. Apakah kalian baik-baik saja?Baiklah saya tidak perlu bertele-tele lagi, saya hanya meanyakan kabar kalian. Lama kita tidak berjumpa, entah kalian sibuk dengan rutinitas dunia yang berjubel, kuliah pastinya. Ada yang sudah kerja? Alhamdulillah selamat ber part time ria, yang jelas jangan lupakan kuliah. Bulan april, mei, juni, juli dan agustus silam berjuang bersama merajut cerita-cerita indah. Masih ingatkah kaliah hey kawan?Secerca peristiwa di sudut Magelang?Di mana kampus membersamakan kita untuk sebuah kehidupan atas angin, yah kebersamaan yang berlawanan arus.Mari membicarakan makna, mengayam kata dan menarikan jari-jari menjadi sebuah tulisan.Entah kenapa saya ingin mentafsirkan kalian satu-satu, penafsiran yang maha subyektif dari saya.Kata “saya” di sini biar kelihatan semi militer, eh maksudnya semi formal diganti dengan “Aku”.Baiklah sebaiknya aku mulai dari komunitas kaum Adam dulu, middle, dan lanjut ke kaum hawa. 
                                        Indramayu, Kota sejuta burjo-nan




 *hey mas Muh. Murtafi’ul Afifi, nick name is Afifi, Fiul, Si Mur, Afif, Murtaf atau entahlah, aku lebih suka memanggilmu Afifi. Si Afifi begitu.Titik. Hmm apa kabar mas beroo? Apakah kamu tambah gendut? Dengar-dengar porsi makanmu berkurang, apa gara-gara si Sawi(atau apa aku lupa)? Tentunya tidak, sampai detik ini aku masih optimis dengan pola makanmu, tidak ada masalah sedikitpun kan? Manusia dengan porsi makan dewa.Aku menyebutmu sang penghabis, the last man. Eh Apakah kamu masih suka menyembunyikan pakaian kotor di pojokan kamar?Pas sekali kamu dengan tipikal anak rantauan, si laundry menjadi solusi. Hey si lelaki yang selalu terjaga dalam tidur, apakah dengkurmu sudah mengalahkan sang petir? Rasanya belum ya.Sisi positif dari pola tidurmu teman-teman mengidolakanmu menjadi satpam, artinya bunyi gerak kecilpun kamu bangun, bahkan semut-semut yang berjalan pelan pun bisa membangunkanmu.
“aku belum ngantuk kog”, katamu disaat kami asyik ngobrol.
“eh fi, besok katanya mau turun ke Jogja, aku titip . . “, “he fii !!”,kataku dengan nada tinggi.
“grooooooookkk, Zzzzzzzzz”, katamu sambil bersenandung dalam mimpi.
“!#!#@!$y↨♪6Ǒ↨♀كyҾ-,♣☺☻♥♠6”, lirikku sambil menenteng pedang.
Itu lah, baru satu hal yang kuingat darimu..masih ada seribu lagi. Hey mas Afifi, masih suka tidak mandi? Pastinya masih.Apa kabar cewekmu? Kayaknya untuk pertanyaan ini tidak usah aku bahas, terlalu retoris.Semoga kamu sukses ya dan ajari aku untuk hal yang satu ini.Kayaknya kamu guru yang baik untuk berguru.Oia, gimana Valentino Rossi, eh maksudku kabar motormu?Apakah masih suka balapan?Pertama kali aku dibonceng rasanya mau muntah gara-gara keringatmu.Bukan itu maksudku, kecepatanya mengalahkan kereta Pramex Jepang boy.Disitu aku dapat ilmu baru, bahwa kelincahan mengalahkan segalanya, tapi nyawa diradang mata.Kalau yang satu ini tentunya kamu masih ingat, tentang papan informasi yang jatuh tertiup angin. Mendadak muka kamu merah padam, bukan marah tapi mati gaya. Kalau ini aku numpang ngakak aja ya gan , wkwkwk. Sudahlan tidak baik membicarakan rentetan sudut negative dari orang, dosa.Eh kalau kamu bukan orang to? Jadi ga papa yak.
Si kipper andalan dari UNY ini juga jadi pelatih. Apa kabar juga team mu? Masih eksis bergulat dalam pertandingan? Sudah berapa piala yang kamu rebut sekarang? Okelah pokoknya.Tetap semangat dan tetap berkarya kawan.
Sang Penikmat Gorengan
*mas Arfan ArdiYANTO.Aku lebih suka memanggilmu mendo, tapi lebih keren lagi Yanto. Kata kamu itu nama dari Bapakmu. Ternyata masih ada orang yang sayang kamu, Bapak Yanto dan Ibu Yanto, ehm.Tentunya Mbak Yanto alias mabk mu itu juga.Biarkan si Desy eh D*sy (Sudah disensor) melayang layang dengan si dia toh kamu masih punya keluargamu, tapi jangan masukin aku ke daftar list mu lho, aku tidak MAHO. Hey apa kabar teman si murah/muram senyum? Sudah stadium berapa otak kamu? Masih waras kan? Ya ya ya.Pernah dengar ini pantun ini bos? ;
“ke malang mencari kutu, Macan itu nampak garang”
“Apapun usahamu, mbak Sarah tetap milik akang”
Masih kah tidak menyerah?Atau pura-pura tidak sadar? Terlalu capek aku mengingatkanmu, kompetisi itu munafik harganya. Hanya sebuah hiburan mungil ditengah peradaban tanpa hiburan.Betul tidak kawan? Eh ngomong-ngomong dompetmu sudah ketemu belum hey si rupa masam? Benar-benar rentetan kesedihan yang mendalam, tertawa pun kamu enggan.Hidup ga mau, tapi jangan mati dulu, dosamu bos, bukan sebiji kurma, tapi setinggi mahameru.Hehehe. Hey lelaki penakut kegelapan, seperti mukamu yang gelap padam, aku lupa bertanya kabar tentang mu? Sejenak basa-basi tidak jelas, tapi ikhlas aku bertanya kabar dengan mu, apakah Fine?Or ?semoga begitulah. Aku masih ingat candaan tidak jelasmu, seperti hatimu yang tidak jelas ;
“Boos, minuman opo nek diombe nyolok moto?”, katamu sambil mnyeringai.
“mbuh fan, lah opo jawabane?”. Kata aku penasaran.
Lalu kamu mempraktekan dengan bodohnya aku yang memperhatikan.Dalam hati menggenggam palu dan melemparkan ke arah kamu.
“plaaakkk!!!”, lamunanku terhenti ketika tanganku memukul mukaku sendiri.
“hehehe, apek to booss”, jawabmu seakan tidak terjadi apa-apa.
Lalu aku pura-pura mati saja.
Hey mas terjorok sedunia, aku tak bisa membanyangkan dan sorry ga bakal tak banyangkan, seperti apa bentuk kamar kamu sesungguhnya. Aku masih ingat ketika posko menjadi sarang jemuran kotor milikmu. Di bawah kasur, di dekat pintu, di jendela etc. untuk pakainmu yang berada di dekat pintu, maaf seribu maaf itu aku kira “welcome/alas/keset”. Banyak teman-teman seperguruan menasbihkan seperti itu.Tapi aku akui, kamu sesosok manusia unik menurutku. (ini bukan berarti aku suka lho, nanti dikira MAho). Eh, gimana kabar tulisanmu? Blogmu?Mbakmu? Lho?!.Kamu punya daya imajinasi yang lugas kawan, selera humormu lumayan untuk hiburan dan menghibur eyang dan uti.Tapi disisi konyolmu itu ada sedikit keseriusan, tapi menurutku juga masih konyol.
“fan besok kalo sudah lulus kamu mau ngapain?”, kataku
“aku meh njikuk pendidikan profesi, saiki jurusan fisika murni kalau tidak S2 sulit mencari kerja”, katamu sambil menunduk.
“Kenapa ga berhenti kuliah, menanam jagung , jualan gorengan, atau ngajar TPA”, saranku sambil terkekeh.
“TIDAK !!aku punya cita-cita mulia, meminang mbak sarah dengan bismillah”, jawabmu sambil mengibarkan bendera merah putih sambil berdiri dengan gagahnya.
“kamu tau F ga booss? Kataku sambil mengacungkan jari tengah sebagai penutup bahasa isyarat.
Dulu kamu berjanji akan merampungkan naskah tulisan petualangan Si Alex menculik mbak sarah. Tapi naskah itu, eh imajinasi itu hilang tertelan waktu. 1+1=2, kamu-kamu lupa!.Tidak masalah boooooss”, begitu kata yang menjadi cirri khasmu.Sudah !aku males nulis tentang kamu lagi.Jika mengingatmu rasanya hanya ingin mengumpat saja. F F F !!
Perang Idealisme
*Pulau Lombok penuh dengan keindihan alam, natural, belum begitu terjamah kerusakan. Tradisi keislaan yang kuat dengan masjid didirikan saing silih berganti, kampong demi kampong, kemegahan Islam Nampak terlihat di kota Lombok. Pulau itu melahirkan sesosok bayi Emo yang bernama Edi Edwin Sukamdi, yang merantau di kota gudeg dan kesasar kuliah di jurusan Kimia. Eh ngomong-ngomong trimakasih oleh-oleh nya yang berupa Kopi dan kausnya. Untuk kopinya, terimakasih, kamu membunuhku pelan-pelan, kamu campuri apa itu kopi sehingga aku kecanduan tiada tara. Masih ada satu lagu yang kurang, si madu putih manis sampai detik ini aku tidak tau rasanya. Hehehe.Pertama-tama marilah kita ucapkan puji syukur terhadap Allah SWT yang masih member kita hidup. Sekarang, apa kabar temanku? Bisa dipanggil Edy, Edwin, atau apa? Aku panggil kamu Edwin saja.!Apakah masih baik-baik saja?Apa kabar kostmu? Masihkah mati gaya? TV, Komputer, Epad mu dah laku? Maafkan aku tidak menepati janjiku.Saya sudah berusaha kawan.
Sekedar Mukadimah yang berbelit-belit, mirip sekali dengan sosok idealis yang satu ini.Pikiranmu keras dan rawe-rawe rantas, kritis menjebak dan konyol kadang menggalau.Intonasi bahasamu yang menarik khas sekali dengan Indonesia Timurmu.Apa kabar si Jupiter ungu? Jika kamu bosen rumahku terbuka luas untuknya, jangan dipikir sekarang, mikirnya belakangan saja.Hehehe. Ilmu apa yang sudah kamu dapat dari pergolakan hidup selama ini? Seperti katamu kepadaku (tapi bukan soal cinta, tolong), “experience is the best teacher”, begitu kan kawan! Tetapi harus ada teori yang melandasi, bukan aplikasi yang serampangan saja, kedua-duanya harus berjalan mesra.Seperti itu lah laiknya perdebatan aku dan kamu yang sering terlontar. Ini pledoiku kawan, mana pembelaanmu ?!hahaha.
Hey kamu Sosok berhati baja, sudah kah kamu menangis tentang cinta, yah C.I.N.T.A. seperti yang dinyayikan artis Indonesia the bagondez!! Aku masih ingat saat-saat curhatmu dibawah temaram lampu ditemani segelas kopi dan rokok, dibarengi hati yang sama-sama galau. Tidak usah malu untuk menangis, karena hati itu kadang harus juga dilunakkah hay lelaki pembunuh asrama, bukan asmara.(wah nek ketemu iso diajar aku iki, just kidding lho bosss).
“Males aku, kondisi kampus yang konstan, tidak ada kemajuan”, katamu sambil menyeruput kopi panas dan megetokkan abu rokok dalam asbak
“sabar boos, lingkunganmu memang seperti itu”, kataku sok bijak.
“orientasi di FMIPA Cuma belajar, belajar, dan belajar. “lihat itu si Arfan kerjanya dari semester 1 Cuma nongkrong sama temen-temennya, ngecengin cewek-cewek”, sergahmu sambil terkekeh.
“hehehe, yanto? Waah cacat kae bocah, rajelas koyo rupane”, kataku memvonis dia.
“yuk PS an aja, dari pada mati gaya malem-malem gini”, ajakmu.
“oke boos, siap ta kalahke meneh !!”, kataku dengan optimism ala Soekarno.
Begitulah malam itu terlewati begitu saja dengan bermain PS (Play Station).
Sudah kah kamu bisa berbahasa jawa?Tidak wajib.Jawa bukanlah peradaban yang utama.Apa kabar adekmu? Sudah kah kamu bacok pacar adekmu?Hehe.Menenteng dan menyeret golok kearah orang yang tiak berdaya, itulah tipikalmu. “boooyy”, katamu dengan gaya khas bahasamu. Tak perlu kaya teori, tak perlu miskin aplikasi, atau sebaliknya. Dimanapun kamu berada, apa kabar booy?.
Rapi, bersih dan Jago Kentut
*Masih ingat dengan kisah Laskar Pelangi, entah novel ataupun film, diinspirasi oleh mas andrea hirata? Tidak jauh-jauh, temanku anak Babel (Bangka Belitong_red).Banggamu dengan daerahmu menjadi cirri etnosentrisme mu. Pulau yang kaya akan timah dan sekarang sedang ramai karena menjadi tuan rumah sebuah acara termashur di dunia yang belum lama ini baru dimulai. Seluruh penjuru dunia menuju ke sana. Semoga pariwisata dan kekayaan budaya menjadi daya tarik turis local maupun manca.Edo Fralian Putra, atau Edo Mahavikri Defgan, nama samaranmu, atau eDo Ci fRaliAn TaK PeNah CeDih atau entah lah apa nama gaul mu, yang jelas aku suka memanggil potongan dari nama aslimu, “Edo!”. Masih suka olahraga?Masihkah bercita-cita menjadi pemain sepakbola?Ataukah pelatih? Saya akui gaya main sepakbolamu mengingatkanku saat masa jayaku dulu, saekarang aku sudah lapuk di makan usia. Apa kabar kawan? Masihkah kamu nyentrik dengan gaya lelaki homoseksual, maksudku metroseksual? Hehe. Rapi sekali pembawaan kamu, aku jadi ngiri, kamarmu, yaaa kamarmu, pertama kali aku dating sama teman-teman kamarmu mirip kamar adikku sepupu yang berada di jauh sana. Aku jadi berpikir ,ini orang cewek atau cowok? Entahlah.
Hey lelaki penyuka tante-tante, semoga dugaanku salah, masih ingatkah kamu dengan beberapa cerita yang kau lontarkan saat di jalan dulu, aku dan kamu berboncengan serasa jalan jogja-magelang milik berdua dan kita membicarakan tentang apa saja. Tidak jauh-jauh kamu lelaki yang cintanya tidak konsisten, hehe.
“mas bibi, mandi naak”, dengan logat seperti ibunya fafa. Kau lontarkan dengan keras sekali didepan kamar mandi. Seakan tidak ada rasa berdosa sama sekali. Satu tumbalmu aku, “mas Bibi”.
Sudahkah menemukan lelaki idamanmu?Hehe.Mengingatmu tidak jauh dari seputaran masalah hawa.
“Do, kemarin itu siapa e?”, kataku penasaran.
“Dedekku bi, sama-sama dari Babel”, jelasmu. “sekarang kuliah di UMY Kedokteran Umum, aku yang ngurusin itu, istilahnya mbantuin lah”, tambahmu sambil malu-malu.
“wah , pendekar asmara tenan iki, mirip cut pat kai”, pujiku biar dia senang. Bukan maksudku mereka-reka ulang kejadian yang tidak ku tahu, Cuma sekedar memasang kuping, mengorek informasi dari si penggosip ria. Maaf.
Selain itu kerajinanmu dan kerapianmu membuat si Arfan jatuh hati padamu.Sudah lama ini menjadi skandal, tapi baru disini aku berani utarakan. Aku tau rahasia kalian, tapi itu bukan hak ku , aku Cuma mengingatkan jangan ikuti kaum Nabi Luth. Hey lelaki yang ribet dalam berdandan, apa kesibukkanmu sekarang? Lama tak ada kabar. Apakah masih berkutat di kamar, berhias dan berdandan setiap hari?Atau sudah merajut mimpi-mimpimu menjadi seorang penari?Aku bingung lagi mau menulis apa, sedikit sekali sisi cacatmu yang terungkap, dibanding teman-teman yang di atas tadi,atau aku sudah lupa, entahlah.Tetap semangat kawan
Miss or Mr. Tinche, ardanisme ditengah gejolak
*Untuk yang satu ini aku bingung, mau aku klasifikasikan di mana ini orang. Masuk kaum hawa atau adam? Masih abu-abu.Tenang saja kawan, kamu aku taruh ditengah-tengah, biar kamu sendiri yang menjawab.Ardhan Pranata, ya dialah orang itu, sesosok teman berperawakan tambun, dengan brewok yang habis tersukur dan bernafaskan aroma Magelang. Yah, Ardhan! Sosok yang lemah gemulai, urakan dan hebring, kamu mewarnai hari-hari kami kawan. Seseorang yang menjadi trendsetter dan pemilik gaya yang khas dan unik. Beberapa paham telah kau jejalkan kebeberapa teman.Dan berhasil.Apa kabar kawan? Sehat?Masihkah unyu?Apa menu masakanmu yang baru? Sini-sini aku rasanya pengen mencicipi.Atau kah sudah dapat eksperimen baru tentang menghaulkan kulit?Maaf untuk yang satu ini aku tidak terpengaruh.Walaupun seluruh teman-teman sudah terkena.Luluran, atau apalah yang jelas begitulah adanya.
Hallo, manusia pencuri bakpia. Syndrome ardanismemu kangen aku merasakannya, bahkan untuk membendungnya sulit sekali, seperti masa komunisme melawan demokrasi.Segi ketawamu yang khas, sudut bicaramu yang tanpa filter, oh dimanakah kamu mama?.Kamu seperti mama pengganti, disaat mamaku yang asliku berada jauh di rumah. Wah kog tulisanku rasa-rasanya menjurus menuju ke pengungkapan perasaan malah! Tidak !aku resmi secara ikhlas dan formal bertanya kabarmu kawan.
Masih ingatkah kau dengan mas dwik? Pak Lurah dan mas bayan? Sederet nama-nama yang mejadi korban fantasimu.
“mas duwiikk ganteng banget”, katamu sambil menutup muka dengan dua tangan.
“sabar dan, nanti ta ajak kerumahnya”, kataku berusaha menenangkan cintanya.
“tenan lho bi, tunggu lho kalo kamu mau kesana!”, paksamu.
“iya dan, janji deh!”, kataku sambil membayangkan dia berpelukan sama mas dwik. Saat itu aku juga berfikir membuat surprise  dengan mempertemukan mu dengan mas duwik diiringi dengan lagunya D’cinamons-galih dan ratna. Diiringi suara gitar dan lilin-lilin di sudut ruangan.Ini mau ngepet atau mau ngapain?! Susah membayangkan betuknya seperti apa. Eh, yang aku kangenin adalah pijatan kepalau, itu benar-benar tidak ada duanya, rasa pusing karena kurang tidur bisa mendadak sedikit hilang. Pijatan yang lembut dan penuh perasaan, walau aku sedikit merinding.Hehehe. Tapi thanks yan sob. Apa kabar ayahmu? Mamamu?Mereka penyambung hidup kami saat diperantauan, sangat menolong dan eksklusif sekali.Hmmmm apa lagi ya, sebenarnya banyak banget sisi kehidupanmu yang bisa diangkat, tapi kalau terlalu gambling dijelaskan rasa-rasanya aku tidak mampu. Lika-liku kehidupanmu yang unik dan menarik.Saranku, besok kalau sudah lulus kuliah jangan jadi TKW ya.Hehehe.
Manusia Sejuta lika-liku
*Ponorogo terkenal dengan reognya, kamu terkenal dengan pekoknya. Jawa Timur ada Jatim Park, Kamu ada sisi gilanya.Sebuah introduction yang ga jelas dan tak bermakna, tidak usah dipikir kawan.Seperti apapun aku jelaskan, selalu saja jawaban pasti kurang memuaskan.Pernah aku terfikirkan untuk membeli sebuah whiteboard besar untuk presentasi khusus, tepatnya untukmu teman. Elmadha Pitra Negara. Sebuah nama sarat filosofis tinggi, saking filosofisnya kamu pun bingung untuk menarasikannya, apalagi aku. “panggil aja aku Mada”, begitu katamu di SMS dulu. Dibenakku langsung terbayang, ini anak cewek apa cowok?Tadi katanya cewek, wah ga bener ini, mau menipu, penipuan berkedok SMS akhir-akhir ini marak sekali. Entah itu ngaku Mama minta beliin pulsa, atau papa, atau kakek, nenek, entahlah. Tapi ternyata kamu cewek tulen. Hey apa kabar mbak Mada? Sibuk apa sekarang? Sudah menemukan formula baru tentang matematika?Sekarang sudah show nyanyi dangut di mana aja? Main teater di mana lagi?Atau melanglang buana dengan pencarian seorang lelaki yang pas? Atau sedang kursus brainwash?.Apa pertanyaanku ini terlalu retoris? Apakah aku harus nanya yang seperti ini;
“Mada sudah mandi?”,
“Mada udah bangun?, jam berapa sekarang?’, liat jam ternyata jam 12 siang.
Kayaknya itu pertanyaan yangtepat untukmu saat ini dan selamanya, ya kalau belum berubah, entah. Sekali lagi apa kabar teman? Masih ingatkah kamu dengan beberapa adegan konyolmu?Kayaknya semuanya konyol deh.
Sunday.21.00 WIB
Suasana rapat berjalan secara khusuk dengan membahas agenda-agenda yang akan dilakukan selanjutnya. Semua jamaah terlihat khidmat dan serius mendengarkan dan saling terlontar beberapa diskusi yang menarik.
Jarum jam menunjukkan pukul 22.30 WIB
Beberapa agenda telah matang dibicarakan dengan ploting job kepada beberapa teman. Tiba-tiba;
“mada kamu besok kebagian kegiatan ini dan itu”, kataku menegaskan.
“hah? Apa? Maksudnya?”, katamu dengan mimic muka serius.
“hah?!” kataku bengong, semua mata tertuju padamu.
“maaf aku ga konsen”, sanggahmu membela.
“bukannya kamu tadi memperhatikan?”, kata afifi
“iya, tapi aku lupa”, katamu sambil cekikikan.
“maksudnya?, tolong diperhatikan to”, kataku dengan nada tinggi.
“maaf-maaf, jelasin lagi”, jawabmu polos.
“@#$%^&((@*”, batin teman-teman dalam hati.
Sosok wanita polos, loading dan waiting ala computer Pentium 3, padahal sekarang jamannya sudah android.Dibalik itu terselip berjuta talenta.Hehehe, semangat kawan. Eh apa kabar ayahmu? Ibumu?An tentu adekmu? Sudah akil baligh belum dia ? (adekmu lho bukan kamu). Ini mewakili pertanyaan kaum adam teman kita yang bringas-bringas itu, hehe. Kira-kira dia besok kuliah dijogja nggak?Kalau iya suruh kost di piyungan aja dan kuliah di universitas piyungan aja.Lho?!Itu sekedar gambaran tentangmu.Sebenarnya masih banyak lagi sisi-sisi yang belum terungkap. Aku sedang merangkai, teori apa yang musti aku gunakan dalam penelitian terhadapmu. Sekali lagi tidak usah dipikir kawan.Seanaeh apapun kamu tetap temenku kog.Jika ada yang tidak paham, dibaca lagi 5 kali, kalau masih bingung Tanya pihak-pihak terkait, jangan langsung ke aku.Kalau kamu Tanya ke aku nanti aku bisa bunuh diri, mau kamu kehilangan temenmu yang ganteng ini (kata bapak, ibukku aku ganteng lho!Jangan salah).
Legenda Ayam melawan badai
*Pernah kaliah makan daging ayam? Kolak pisang?Geplak?Sederetan makanan yang mengandung kalori dan membuat kenyang. Entah mengandung apa? Aku bukan anak FMIPA yang detail paham tentang hal itu.Yang jelas bukan mengandung anak.Hanya kebutuhan perut dan iritisasi dompet yang jadi factor utama.Manusia banyak alasan dan malesan.Anak rumahan yang dimanja orang tuanya.Cuci piring pun lupa caranya.Hehehe.Bantul, kabupaten swasembada pangan, dengan banyak pantai yang menjadi daya tarik.Disebuah dusun bernama Pandak, entah itu berada disebelah mana, yang jelas kemarin aku lewat tapi di Sms mau mampir tidak digapai.
“Dian, aku sekarang di Bantul lho, mau menuju ke Pantai Cemara Jajar, rumahmu daerah mana ya?”, tulisku di HP dan ku kirim di nomor yang phone booknya kuberi nama KKN.Dian
“Kog tidak di bales ya”, aku membatin, mungkin sedang persiapan penyambutanku.
“wah, ada surprise ini”, dugaanku
“lho kog sms nya ga dibales-bales ya”, kataku dalam hati dan segera meninggalkan daerah yang bernama Pandak itu.
Di jalan, perasaanku berkecamuk, perutku juga berkecamuk lho. Cacing-cacingku sudah melakukan sebuah demonstrasi yang hamper berujung kerusuhan. Seperti peristiwa Mei 1998, di saat Presiden Soeharto berhasil dilengserkan oleh Mahasisiwa setelah melakukan aksi yang begitu lama.Banyangan saat itu adalah Sepiring ayam goring, disajikan dengan nasi panas, sambal tomat, ditambah dengan sebuah kopi panas dan ditutup dengan hidangan pencuci mulut, buah naga panas pula. Lho?!.Khayalanku sirna saat ku temui sebuah warung ayam bakar dipinggir jalan.Aku berhenti lalu masuk warung dan memesan. Melihat menu makanan, aku sempat tersentak,
-          Ayam Goreng Rp. 9.000,-
-          Es Teh             Rp. 2000,-
“Ah, totalnya Rp. 11.000,- wah padahal kalau tadi temenku di rumah setidaknya bisa menyisihkan uang untuk anak-anak terlantar. Tapi ga apalah”, kataku optimis.
Yah, kamu Dian Cahyo Safitri.Biasa dipanggil Dian.Itu nick name gaulmu yang selalu kau agung agungkan.Apa kabar kawan? Sempat lupa gara-gara seputaran masalah ayam goreng.Masih sehat kawan?Masih rempong?Hehehe.Mengingat dan mendiskripsikan kamu tidak jauh dari kata suap dan ayam goreng. Masih ingatkan ini kawan?;
“bi, aku izin ya, sabtu pulang, tapi Ahad Pagi udah balek ke Posko lagi”, katamu.
“oke, hati-hati ya, jangan lupa bawa apa gitu yang bisa dicerna”, bujukku sambil tertawa.
Hari berganti, Ahad pagi datang juga.Tiba-tiba HP bergetar.
“bi, aku pulangnya nanti sore ya, lagi dimasakin ibuku ayam dan dibuatin kolak”, katamu membujuk.
“wah piye iki”,aku berbicara pada diri sendiri. Dan, “oke yan, sore lho, tenan lho! “, kataku memaksa.
Sudah tidak terhitung jumlahnya aku terkena SUAP.Kalau aku jadi pejabat pastinya aku sudah diburu oleh KPK dan berujung penjara.Tentunya kamu juga ikut.Tulisan tentangmu disertai kejengkelan berapi-apai sampai kamarku hamper kebakaran. Heheheh.Tentunya tidak, aku tidak sefrontal itu, Karena caraku berteman denganmu memang seperti itu. Eh kamu temenku po? Ah macak cih. Mboh !
Perjuangan Pahlawan Genderisasi
*sebuah introduction…
+“Excuse me, Is your name Lala?
- “Yes, It is
+ “Oh Good! I’m ehmmm, how do you do.
- “How do you do (?).

Mungkin Cuma itu yang aku bisa, sebuah percakapan Tanya nama. Sejatinya itu yang diajarkan guru SMP ku yang sampai detik ini teringat, untuk yang lainnya dulu ga bisa sekarang entah kemana.Masih ingat dengan sebuah desa di sudut Klaten? Berdekatan dengan rumah makan dan pemancingan rowo jombor, rumah makan dengan sejuta dangdut, live.  Berdekatan dengan mitos masyarakat tentang kura-kura syarat dengan pesugihan atau pembawa berkah, entahlah.Aku tidak mau membahas tentang itu, biar masyarakat yang menjawabnya sendiri.Toh itu kekayaan budaya dari mereka sendiri. Lala Isna Hasni, begitu nama lengkapmu, dengan panggilan simple, “lala”. Aku juga ikut tradisi memanggilmu begitu.Apa kabar teman? Seperti terdahulu, tidak jauh-jauh dari tradisi, Tanya kabar.Sehat?Masih berkutat dengan kuliah?Gimana kabar gunung yang barusan kau daki?Sukses?Sampai puncak?Mantap.Apa kabar organisasimu? Lancarkah atau surutkah? Aktifis!!.
Wanita dengan perjuangan idealism, kesetaraan gender. Eh maaf ini mas lala, atau mbak lala ya? Silahkan jawab sendiri.Hehe.Tentunya tidak, kamu kata teman-teman sedikit tomboy, entah berapa prosentasenya, 50:50?Entahlah, hehe.Seorang wanita dengan sisi kerajinan, ini dalam hal cuci mencuci.Seingatku setiap hari pasti ada aktifitas dan baju-bajumu ditempat jemuran. Berbeda dengan teman-teman yang lain, yang menunggu pakaiannya menumpuk menjadi gunung dahulu. Masih aktif speaking English?Tentunya karena kamu berkutat dengan hal itu.Mbok kapan-kapan ajari kami yang masih terbata-bata ini, tentunya dengan sebuah kursus yang biayanya Lillahita’ala.Dengan senang hati menunggu gayung itu bersambut.Apa lagi ya, banyak deskripsi tentang kamu, tapi seperti aku katakan pada teman-teman, aku takut padamu. Nanti aku bisa dibacakan ayat kursi dan bisa ngguling-ngguling aku. Seperti yang di atas aja, apa kabar ayahmu? Ibumu?Dan, adekmu?Masih jadi anak metal?
Apakah masih ingat kamu dengan beberapa diskusi yang pernah terjadi? Membicarakan tentang keorganisasian, masa depan dan lain sebagainya. Menarik sekali, disana aku dapat menimba ilmu dari kualitas berfikirmu.Membicarakan tentang hal diatas memang tidak pernah ada matinya.Terimakasih juga atas undangannya di PP Muhammadiyah dulu, disana ada sebuah interaksi yang menghasilkan energy ala pak Arizwan.Teruslah berjuang kawan, kelak suatu saat aku melihatmu di layar kaca dengan orasi-orasi menantangmu, lalu kuceritakan kepada temanku ku, “itu dulu teman satu Posko lho”. Dengarkan suara anak bawah, karena dari sana kau bermula. Tidak seperti aku yang masih berkutat dengan anak cabang.Majulah ke pentas politik organisasi, jangan masuk ke dalam sistem yang ala setani.Melawan arus memang sulit, seperti mengail di air keruh.Maju menjadi seorang aktifis mungkin bukan hal yang mudah untuk berlaku adil, seperti kata mas Pram, “kau terpelajar, kau harus adil sejak dalam fikiran, apalagi dalam perbuatan”.Setidaknya saya punya Link jika ada sesuatu yang saya butuhkan kelak, entah.Hehe. Ini buka serangkaian nasihat fana, bukan juga untuk mencoba menggurui kamu, karena kadar kita berbeda, sama dalam perjuangan. Bukan pula sebuah pujian karena aku tidak suka memuji.Tapi Cuma sedikit kebanggaan tentang orang yang masih berfikir untuk mengidupkan sebuah organisasi yang redup dan tersedan-sedan.Apresiasi.Hehe, apa pun yang aku tulis, anggaplah seperti angin lalu.hehe.sukses kawan.
Kesabaran tanpa Batas
*gugur gunung, gugur gunung, eh gunung meletus”, teriak orang-orang sambil bersiap untuk mengungsi.Gunung merapi yang kokoh berdiri akhirnya batuk juga, sambil mengeluarkan iler nya. Membuat jogja dan sekitarnya dirundung panic dan bencana. Tidak sedikit korban karenannya.Pengungsi bertebaran di mana-mana, rumah, harta benda dan bahkan anggota keluarga menjadi sasaran.Bulan Oktober dan November tahun lalu (2010), saya masih menjadi saksi hidup atas peristiwa itu.Betapa na’asnya peristiwa itu.Media-media dengan setia mengikuti perkembangannya menginformasikan kepada public.Barak-barak pengungsian berjejal banyak manusia, dengan tangis dan pengharapan atas stabilnya situasi.Ada beberapa warga yang meregang nyawa demi ternak dan selamatnya harta benda lainnya.Himbauan pemerintah tidak dipedulikan, karena kami tahu itu hanya isapan jempol belaka, janji-janji yang membuat telinga ini muak mendengarnya. Lhoh! Apa to ini? Sleman, tepatnya di sebuah desa yang tidak begitu jauh dari lereng merapi, turut menjadi saksi bisu, itulah desamu kawan, Windarti.Aku memanggilmu winda, begitu juga teman-teman lainnya. Sebuah nama yang kamu populerkan kepada kami.
Apa kabar teman si jago masak? Berkat kamu 2 bulan yang lalu kami bisa hidup normal dengan makanan dan kantong kami yang tidak menjadi kering.Apa menu masakanmu hari ini? Masihkah dengan oseng-oseng tempe? Ataukah asem-asem atau yang lainya?Enaknya makanan khas desa. Selain sehat bergizi, tentu saja pada intinya, murah!.Hehe.Berapa berat badanmu sekarang? Eh, dengar-dengar sudah hampir masuk ke jenjang yang lebih tinggi, pernikahan? Apakah betul?Yah info ini aku dapat dari si ratu-ratu gossip dan penguping sejati, Mada dan Dian. Jangan lupa undang kami, tentunya akanada kado yang special, gorengan mbak sarah. (murah,dan meriah). Sidahkah potong rambut?Atau rambutmu sekarrang sudah menjulur sampai kaki?Oke, tidak masalah.Aku ada usul, besok panjangin sekalian bulu ketek sepanjang rambutmu ya.
Ngomong-ngomong tentang masakan adakah rencana ke depan untuk buka warung makan di sekitaran kota jogja, featuring Dian gitu, Ayam goreng dan Ayam Bakar. Kamu yang masak, Dian penyetok daging ayamnya.Simbiosis mutualisme lah. Kamu punya bakat masak lho, kalau usulku diterima, buka warung di Kota jogja, Insya Allah aku rajin bersilaturahmi lah, ikut mensukseskan warungmu dengan membawa teman-temanku makan gratis. Hehe. Itu investasi masa depan lho. Mengingat kamu tidak jauh dari soal masakan.Untuk waktu 2 bulan kemarin, jika banyak suara-suara siluman tentang sebuah masakan dan rasa, tidak usah diambil hati, toh ujung-ujungnya masuk WC pula.



                                                                Penutup
Yah, sebuah rentetan tulisan sarat subyektifisme. Aku hanya ingin menanyakan kabar kalian semua, mungkin caraku seperti ini, tapi percayalah, kalian tetap masuk dalam daftar kawanku kog, soalnya untuk hal ini aku menerapkan proses seleksi dan audisi. Dus, beruntunglah dan berbahagialah kaliah sudah masuk daftar itu.Tentang aku silahkan kalian deskripsikan sendiri, yang jelas aku orangnya baik hati dan tidak sombong.Jika kalian butuh utangan jangan lari ke aku, tapi ke Bank aja. Tapi jika aku mampu tak utangin lah, maksimal Rp. 10.000,- aja ya, bukannya pelit tapi situasi. Hehe.Atau kah orang yang suka mengulang-ulang lagunya Ipang-apatis, Ost. Sang Pemimpi, masih ingat lagu itu? Mantap kan? Atau bosan?Itu doktrinku kepada kalian. Jika ada yang tidak terima, dari awal aku sudah minta maaf, jika berkenan dibalas ya, mari kita berpolemik ria. Hehehe.Mungkin, ini pledoiku yang sedikit terlambat.Memang dulu idul fitri sudah diucapkan, tapi rasanya kurang puas aku.Makanya tulisan ini aku buat untuk sekedar memberi penekanan.Maafkan aku teman-teman, jika ada salah kata maupun ucapan baik disengaja maupun tidak, sekali lagi memohon maaf yang sangat.Terimakasih teman-teman atas kerjasamanya, disana aku mendapat hikmah baru yang ta ternilai, semoga kalian juga menafsirkan sendiri-sendiri hikmah tersebut.Mari kita jalin persahabatan kekeluargaan, tidak terbatas 2 bulan yang lalu.Terimakasih dan sekian.  
(Kota Piyungan; 24/10/11, 1:42A.M).

Lampiran I 

Resapan.
Masih ingatkah cerita lalu?
Tentang senyawa dan yang menghiasinya.
10 unsur yang jadi satu.
Dipertemukan dalam situasi formal
Menjadi tidak informal.

Berjuta aksi menemani kita.
Malam terjaga, siang bekerja.
Dayakan !!
Berkutat menjadi proses.
Pematangan diri.
Iyakah?Entah.

Budaya baru.
Selama terasing.
Hal-hal baru.
Masyarakat baru.
Manusia baru.
Semuanya baru.
Dalam wajah lama.
Baru.

Pertengkaran semi.
Perdebatan pelik.
Persaudaraan resmi.
Keikhlasan diri.
Satu!

Masih ingatkah hay kalian.
Tentang masa-masa sejuta aksara.
Jangan hilang, waktu tidak mati.
Yah, masa itu.
Sejenak lupa kenyataan hidup.

Di negeri semu yang berawan.
Di sana kita disatukan.
Di bawah negeri berawan.
Entah gelap, atau terang.

Jangan mati di sini.
Di sana dan dimanapun.
Mari membalik tanah.
Menantang badai.
Mari berhasil bersama.

Negeri berawan beratap kelambu.
Di sana dimulai.
Mari menyanyikan lagu.
Tentang masa kejayaan.
Pada saat yang telah ditentukan.
Wahai kawan sejuta makna.

Lampiran II


 To be continued. . . .




am hati.
-temanmelas.
i.
kan?"u padamu.
u" job kepada beberapa teman. apa diskusi yang menarik. n. lawan demokrasian aroma M

0 komentar:

Posting Komentar