Teruntuk
para pengurus Mahandika yang baru
Selamat atas terpilihnya kader-kader terbaik dusun Mungur RT 01/02,
sebagai pengurus baru pada periode 2012-2014. Selamat atas dipercayainya kalian
semua memegang amanah sebegai penggerak pemuda di desa intelektual, agamis dan
berbudaya ini. Tidak ada istilah menyerah dalam perjuangan. Sabar, ikhlas dan
komunikasi intensif sesama anggota harus tetap dijaga. Seleksi alam dan
padatnya kegiatan kalian jangan jadikan sebuah keluhan, tapi sebagai peluang
untuk maju dan terus bergerak. Menguak makna dari Mahandika (Maju Hanya dengan
Do’a dan Ikhtiar karena Allah). Dari akar kata itu mengandung arti yang
mendalam dan cerdas. Sungguh kreatif pendahulu kita memberikan nama, karena
nama adalah do’a. Kita sebagai pewaris harusnya bangga akan hal itu dengan
melanjutkan perjuangan-perjuangan yang nyata.
Dalam teorinya A. J Toynbe, menjelaskan tentang pentingnya peran
kelompok minoritas kreatif. Maksudnya, bahwa peradaban itu dipengaruhi oleh
peran-peran kelompok ini. Peradaban itu lahir, berkembang, mencapai puncak dan
runtuh. Seperti siklus yang terus berjalan sesuai dengan kodratnya. Pengaruh
kelompok minoritas kreatif (KMF) dalam sebuah mayoritas itu sangat penting.
Seperti dalam teks-teks sejarah di bawah kolong langit ini, di dunia, khususnya
di Indonesia. Dalam sejarah Indonesia kita tentu kenal dengan tokoh-tokoh besar
penggerak bangsa, seperti Ahmad Dahlan, Hasyim Asyari, Soekarno, Hatta, dan
lain sebagainya telah member warna baru bagi bangsa ini. Perjuangan mereka
sangat gigih di tengah mayoritas masyarakat yang pada waktu itu masih berada
dalam lingkaran penderitaan dan kebodohan akibat kolonialisme.
Sebaliknya, dalam Mahandika ini, kelompok minoritas yang kreatif
dan peduli harus terbentuk. Ide-ide dan gagasan yang kreatif alangkah baiknya
jika diwujudkan dalam bentuk tindakan atau
kegiatan. Jiwa muda yang kreatif harus disalurkan ke dalam hal-hal yang
positif. Pengalaman yang didapatkan dari luar (sekolah, kampus) bila itu
bermanfaat bisa diaplikasikan dalam Mahandika ini. Sesungguhnya ilmu yang
bermanfaat itu akan selalu abadi jika ditularkan kepada orang lain. Disamping
teori-teori di atas, komunikasi dan kekompakan selalu dipupuk dan dijaga entah
bagaimana pun caranya. Masalah dan kendala pasti ada, tinggal bagaimana kita
mencari celah dan jawaban dari semua itu.
“Jiwa muda, masa muda adalah masa yang berapi-api”, kata Bang Rhoma
Irama. Pengurus yang fresh ditengah jaman yang terus dan selalu
bergerak. Masa kalian adalah masa yang actual, berbeda dengan masa kami.
Hal-hal baru pasti ada dan jangan sampai melupakan masa sebelumnya. Masa kami
bisa dijadikan pelajaran dan juga koreksi, apa dan bagaimana saja hal-hal yang
perlu diperbaiki, dirubah, maupun diteruskan jika itu baik. Soekarno pernah
berkata “Beri aku sepuluh pemuda, maka akan kuguncang dunia”. Kata-kata yang penuh
makna filosofis untuk direnungkan bagi para pemuda pembaharuan.
Ada istilah lain, “experience is the best teacher”, tapi
menurut kami istilah itu tidak tentu benar. Pengalaman bisa dicari dan
dipelajari di tengah modernisasi , globalisasi teknologi dan informasi yang
terus berkembang. Pengalaman hanyalah sebuah bumbu dalam hidup. Jangan takut
berspekulasi tapi dengan dasar yang kuat tapi benar. Jangan takut pada
pendahulu (senior), karena pemikiran mereka sudah usang dan kurang actual.
Tapi, generasi tua bisa dijadikan tempat sharing ilmu, karena mungkin
pengalaman mereka bisa jadi bahan masukan untuk berbuat.
Sebagai penutup, pemuda adalah “agent of change” sebuah
bangsa. Jika pemuda lemah, maka matilah bangsa itu, begitu juga desa,
organisasi kepemudaan dan lain sebagainya. Di desa ini, pemuda (Mahandika_red)
harus memberi kontribusi positif dalam mencerdaskan masyarakat, entah dalam
bentuk apapun. Ikhlas dan sabar menjadi modal awal untuk terus berjuang. Selanjutnya,
komunikasi harus tetap dijaga untuk memudahkan lancarnya koordinasi, karena
kekompakan adalah imbas dari komunikasi. Dalam Al-Qur’an surat Muhammad ayat 7,
Allah berfirman; “Barangsiapa memperjuangkan agama Allah, niscaya. Dia akan
menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”. Janji Allah pasti benar dan nyata.
Jadikan Al-Qur’an dan sunnah sebagai pegangan utama dalam perjuangan. Akhir
kata, selamat atas terpilihnya kalian, selamat berjuang dan hilangkan kata
malas. Tetap semangat.
Munggur, 09 Januari 2012.
2:24 A.M
0 komentar:
Posting Komentar