Sabtu, 20 Agustus 2011

Rethinking Islam !



             Filasafat benar-benar mengalami kepanikan dan ilmu pengatahuan berada dalam krisis. Semua perubahan gagasan yang menjadi ciri abad ke-17, yang ditandai dengan agama ke rasionalisme, kini sedang berbalik arah; dari reduksi menjadi sintesis, dari bagian menuju keseluruhan, dari struktur menuju proses, dari objektivitas ilmiah menuju epistemologi, dari hambatan menuju jaringan, dari gagasan tentang kebenaran ilmiah menuju gambaran ilmiah yang terbatas dan penuh perkiraan realitas, dari modernitas sebagai solusi akhir menuju tradisionalisme. 
         “Dunia adalah untuk dikuasai. Duniaku, duniamu, semua dunia ada untuk dikuasai”, begitu sebuah ungkapan dari kutipan buku Kembali ke Masa Depan (Serambi, 2005) pemikiran karya Ziauddin Sardar. Guru besar kelahiraran Pakistan yang besar di Inggris ini bisa dibilang sebagai “arsitek” masa depan Islam. Dia konsisten dengan menggarap tema-tema masa depan Islam (Islamic Future). Sekularisme itulah yang hendak menguasai seluruh dunia dan membuat dunia itu menjadi miskin, menjadi tiruan sekuler masyarakat Barat. Agama masih tetap utuh dengan bentuknya yang beragam, tapi sekularisme tetap merupakan sebuah budaya monolitik dan sangat ingin mendominasi memisahkan, mengasingkan, menghancurkan dan akhirnya memusnahkan semua budaya yang ada. Orang-orang beriman sedang berada dalam tabir kepunahan. Kitab suci akan tetap hidup dihati orang-orang Islam, bahkan mungkin sebagai doktrin individual tentang keselamatan personal, tapi bukan sebagai pandangan dunia dengan seluruh pesan kontemporer yang menuntun dan membentuk dunia. 

jadi apa itu sekularisme? menurutmu bagaimana? 

0 komentar:

Posting Komentar