“Banyak orang berpuasa namun tiada ia peroleh dari
puasanya
selain lapar dan dahaga” (Al-hadits)
Alhamdulillah
kita sudah memasuki bulan Ramadhan yang kali ini sudah menginjak tahun 1433 H. Bulan Ramadhan adalah bulan
yang penuh barokah dan maghfirah (ampunan). Bulan Ramadhan termasuk bulan yang
istimewa sehingga Rosulullah pun pernah bersabda “penghulu dari segala hari
adalah Jum’at, dan penghulu dari segala bulan adalah Ramadhan. Ditilik dari
sejarahnya, bulan Ramadhan pun mempunyai arti penting terutama pada masa
Rosulullah. Sejarah telah berbicara bahwa pada bulan ini adalah bulan di mana
nabi Muhammad SAW pertama kali menerima wahyu saat melakukan uzlah (mengasingkan diri) di gua hira.
Saat itu datang malaikat Jibril yang menyampaikan wahyu pertama untuk
rosulullah, yakni Iqra’ (bacalah). Iqro’
bismirobikladzi kholaq (Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang
menciptakan), seperti yang tertulis dalam Al-Qur’an dalam surat Al-Alaq ayat
1-5. Selain itu masih banyak lagi kisah-kisah yang termaktub dalam Al-Qur’an
maupun Sunnah tentang bagaimana sejarah masa itu terutama di bulan Ramadhan.
Bulan
Ramadhan, umat muslim diwajibkan untuk melakukan puasa selama satu bulan penuh.
Dasar hukum untuk berpuasa ini sangatlah kuat dan dalam Al-Qur’an surat Al-Baqoroh
183 dijelaskan “hai orang-orang, diwajibkan atas kamu berpuasa, sebagaimana
diwajibkan terhadap orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa”. Penjelasan
tersebut pada intinya adalah mengajak kita untuk bertaqwa. Arti taqwa menurut
Prof Dr. Hamka dalam tafsir Al Azharnya adalah memelihara diri dari perbuatan
yang tidak disukai Tuhan, selalu melakukan kebajikan dan mempunyai tingkah laku
terpuji. Jadi puasa itu dimaksudkan untuk