Beberapa orang khalayak umum sering mengatakan pertantangan anatara
teori dan fakta. Sesungguhnya teori tidak bertentangan dengan fakta. Apabila
kita menghadapi suatu problem maka kita akan memgembangkan hipotesa berdasarkan
pengalaman yang dapat kita peroleh. Secara sadar atau tidak usaha memecahkan
suatu problem itu merupakan kegiatan berteori. Berteori adalah aktifitas mental
untuk mengembangkan ide yang dapat menerangkan mengapa dan bagaimana sesuatu
itu terjadi. Akan tetapi berteori tidak
sama dengan teori itu sendiri, karena berteori masih merupakan sebuah hipotesa
terhadap suatu problem. Jadi hipotesa adalah teori yang masih membutuhkan bukti-bukti
empiris lebih lanjut.
Jadi teori itu ibarat rumus. Maksudnya suatu permasalahan yang ada
bisa dianalisa dengan suatu teori. Misalnya, Ibrahim Alfian dalam desertasinya
tentang “perang di Jalan Allah”, yakni tentang perang Aceh. Ia menggunakan
pendekatan Collective Behavior yang menganalisa kenapa perang Aceh tersebut
sangat susah dipadamkan dan berlangsung cukup lama. Ada dorongan yang
mempengaruhi individu di Aceh waktu itu, yaitu doktrin agama, Jihad. Selain
itu, dalam menganalisa sejarah Indonesia secara umum terutama